Tak
biasa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala "dipenuhi" oleh alumni
dari kampus teknokrat Aceh ini. Ratusan orang berpakaian rapi duduk di dalam
tenda sambil mengamati gedung-gedung, berceloteh tentang pengalaman masa lalu
yang pernah mereka lewati bersama di kampus ini.
Fakultas
Teknik Universitas Syiah Kuala mengadakan acara pembukaan Lustrum X pada Minggu
pagi (6/24). Bertempat
di halaman Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Acara tersebut diikuti
oleh alumni, mahasiswa, karyawan,
dosen dan pimpinan universitas. Acara dimulai dengan pengguntingan pita,
pelepasan balon dan dilanjutkan dengan jalan santai. Rute jalan santai sengaja melewati tempat-tempat
bersejarah seperti Gedung Gelanggang tempat wisuda dan pelataran Fakultas MIPA
yang dulunya merupakan Fakultas Teknik. Tepat di depan Fakultas MIPA, alumni disambut dengan
hormat teknik, Mars Teknik, dan lagu Lon Galak Gata. Panitia
juga menyediakan 50 doorprize sesuai umur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala bagi
setiap peserta jalan
santai.
Setelah lelah melakukan jalan
santai, alumni dapat mengunjungi Bazaar Lustrum X yang berada di parkiran
motor. Aneka makanan dapat ditemukan pada bazar ini dengan harga yang relatif
murah. Stand kanji rumbi, pizza mini, dan siomay milik Neneh Daud istri dari
Muhammaz Zaki adalah stand yang paling banyak dikunjungi.
Acara
ini dibuka oleh Dr. Ir. Marwan
selaku Dekan Fakultas Teknik dalam
sambutannya, beliau berharap agar rangkaian acara Lustrum X ini dapat berjalan lancar hingga selesai dengan ridhai oleh Allah SWT dan perlu adanya rasa memiliki terhadap kampus karena
dari pandangan beliau, hanya 20% dosen yang merupakan alumni FT Unsyiah hadir pada
saat pembukaan. Pada kesempatan yang sama Rektor
Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng, juga
mengharapkan agar peringatan
ini dapat dijadikan momentum untuk melakukan refleksi diri tentang apa yang
telah dicapai selama 50 tahun ini sekaligus sebagai sarana meningkatkan jalinan
silaturrahmi antara alumni, dosen/staf dan mahasiswa.
Pembukaan Lustrum X berlangsung meriah karena pembagian doorprize diselingi
oleh penampilan puisi maupun band dari era yang berbeda. Turut hadir Teuku Nirwan sebagai perwakilan alumni daerah Jabodetabek yang menyanyikan tembang “Semalam Di Malaysia” dan juga
MC kondang pada eranya Muhammad Suhuro Kasih dengan sangat energik memandu
acara.
Keseruan lain tampak dari aneka
perlombaan baik lomba makan kerupuk, lomba mewarnai, lomba pancing botol, tarik
tambang, dan domino. Husni Ibrahim yang lebih dikenal “Cut Ngoh” bertandem dengan Asri Gani masih
perkasa seperti dulu melangkah ke semifinal cabang domino. (ind/im)